Teknik Mancing Yang Unik Dan Langka Dari Sri Lanka
Daftar Isi
Memancing adalah suatu aktivitas yang selalu menarik untuk dilakukan oleh orang-orang dari berbagai negara.
Bahkan tak jarang kita dapat menjumpai beberapa aktivitas memancing dengan teknik yang sangat unik dan bagi sebagian orang mungkin terlihat cukup aneh.
Jika di Indonesia kita memiliki teknik ngoyor, maka di Negara Sri Lanka juga tak kalah uniknya dari teknik ngoyor.
Bagaimana tidak cara memancing yang dilakukan oleh mereka tak pernah dilakukan oleh pemancing pada umumnya.
Mungkin jika kita bisa melihat langsung dengan kasat mata, hal yang terlintas dalam pikiran adalah, bagaimana mungkin ?, wow sungguh bernyali dan beberapa ekspresi lainnya yang membuat kita terkagum-kagum.
Mancing Unik |
Memang ini bukanlah sebuah lelucon dari teknik memancing, karena teknik ini memang telah diwaiskan dan tetap dilestarikan hingga saat ini.
Sebuah tiang kayu yang memiliki diameter antara 7 hingga 10 Cm digunakan untuk menjadi penopang dan pijakan pemancing. Kayu tersebut ditancapkan ke dalam air dengan kedalaman 1 M hingga 3 M.
Uniknya lagi mereka bisa bertahan di atas kayu ini hingga berjam-jam lamanya. Tentu sebuah teknik mancing yang tak pernah anda lakukan. Nelayan-nelayan setempat memang telah terbiasa melakukan teknik seperti ini.
Bermodalkan sebuah joran kayu yang disandingkan dengan senar dan kail mereka berusaha untuk memperoleh tangkapan semaksimal mungkin.
Ikan Koraburuwa dan Bolla merupakan tangkapan yang paling sering didapatkan oleh nelayan-nelayan di sana.
Keberadaannya yang cukup banyak di pesisir pantai membuat nelayan setempat sangat mudah untuk mendapatkannya.
Dari hasil tangkapan tersebut, nelayan di sana bisa mendapatkan uang sebesar 100 Rupee hingga 500 Rupee Sri lanka . Jika dikonversi ke Rupiah sekitar Rp. 8000 hingga Rp.45.000.
Sebagaimana yang dikutip dari huffingtonpost.com, menurut masyarakat pesisir yang tinggal di Distrik Galle, sebelah barat daya Sri Langka, tradisi memancing unik seperti ini telah ada sejak perang dunia ke dua.
Kekurangan bahan makanan pada saat itu membuat mereka berinisiatif untuk mendapatkan ikan demi mempertahankan kehidupan.
Pada saat itu sebelum teknik unik ini ada, penduduk setempat menjadikan bangkai-bangkai peralatan tempur yang mengapung pada perang dunia ke dua sebagai pijakan, namun beberapa nelayan mencoba untuk mendirikan panggung sebagai pijakan sendiri, hingga akhirnya menjadi warisan sampai saat ini.
Uniknya lagi tak ada sedikitpun rasa takut yang ada pada diri meeka saat harus berdiri berjam-jam lamanya di atas sebuah kayu.
Bagi masyarakat pesisir di Sri Lanka menangkap ikan cukup seperlunya saja untuk memberi nafkah pada keluarga.
Mereka memiliki semboyan "tangkaplah seperlunya saja dan tinggalkanlah untuk hari esok".
Kesadaran masyarakat pesisir di Sri Lanka tentang menghargai pelestarian alam memang sudah dididik dari kecil.
Mereka menanamkan komitmen agar ikan-ikan kecil tak perlu ditangkap, agar ikan-ikan kecil tersebut tumbuh besar dan berkembang dengan baik dan bisa dipancingi sebagai kebutuhan hidup.
Tentu sangat luar biasa motivasi seperti ini, mengingat beberapa spesies ikan saat ini hampir mengalami kepunahan akibat dari over fishing. Bagaimana dengan anda tertarik untuk menerapkan teknik unik ini ?. mancingarena.com
Posting Komentar